Menjadi mentri koperasi ?? Seorang pemimpin haruslah yang
bersikap jujur, adil, bijaksana, dapat dipercaya dan mengerti apa yang
diinginkan oleh bawahannya. Tetapi di era globalisasi ini jarang sekali kita
menemukan sosok pemimpin yang seperti itu. Bisa dilihat dari pejabat-pejabat
negara seperti anggota DPR yang sudah banyak tidak dapat dipercaya akibat
kasus-kasus yang sedang marak saat ini yaitu korupsi. Sebenarnya tidak semua
pemimpin mempunyai sikap seperti ini, masih ada pemimpin yang baik dan bijaksana.melihat
keadaan koperasi di indonesia sekarang menurut saya memang memprihatin kan dan
harus diberi perubahan
jika saya menjadi mentri koperasi saya ingin
mrmbuat banhyak perubahan untuk membuat koperasi lebih maju.
Permasalahan yang paling krusial menurut saya adalah dimana koperasi masih
belum akrab dengan rakyat. Dan mereka mengaggap koperasi adalah nama lain dari
waralaba. Padahal hal tersebut sangat salah. Cara menanganinya adalah lebih
mensosialisasikan tentang koperasi. Seperti mengadakan pengenalan koperasi ke
setiap lingkungan masyarakat tingkat RT/RW. Kenapa saya bilang dimulai
dari lingkungan masyarakat? Karena koperasi akan berjalan berkat keaktifan dan
partisipasi dari masyarakat. Teknis nya adalah ketua RT/RW mengadakan rapat
warga yang dihadiri setiap kepala keluarga dan mereka mensosialisasikan, saling
diskusi tentang koperasi.
Sebelum teknis ini terjadi terlebih dahulu
para RT/RW telah di sosialisasikan dengan kelurahan, kelurahan telah di
sosialisasikan oleh kecamatan, kecamatan telah disosialisasikan oleh walikota,
dan para walikota/gubernur/kepala desa telah disosialisasikan terlebih dulu
oleh staff-staff dari kementrian koperasi. Hal ini akan berdampak sedikit demi
sedikit perubahan yang lebih baik. Seperti harapan saya tentang koperasi di
artikel koperasi sebelumnya. Dengan masyarakat lebih mengenal koperasi saya
rasa koperasi akan popular dan masyarakat akan membeli barang kebutuhannya di
koperasi. Dalam hal ini masyarakat masih menjadi konsumen, belum menjadi
anggota koperasi.
Setelah masyarakat mulai
aktif untuk mengembangkan koperasi, maka sebagai menteri koperasi (seandainya)
saya akan melakukan berbagai kegiatan untuk lebih mengasah kemampuan dan
semangat bekerjasama dengan para anggota koperasi. Jika saya menjadi
menteri koperasi, saya ingin meminimalisir jumlah mini market yang beroperasi.
Bisa kita lihat sendiri, dimana-mana yang selalu banyak kita lihat adalah mini
market, bahkan dengan jarak berapa meter dengan mudah kita dapat menemukan mini
market lagi. Inilah penyebab mengapa koperasi saat ini kurang berkembang.
Banyak masyarakat yang beralih ke mini market, ya mungkin alasannya karena
dengan mudah mendapatkan apa yang konsumen mau, dekat dari rumah, mendapatkan
fasilitas dan pelayanan yang nyaman, dan mendapatkan harga yang sesuai. Oleh
karena itu koperasi semakin lama semakin surut namanya. Sebenarnya selain
menyurutkan nama koperasi, akibat dari pembuatan mall-mall dan mini market
membuat wilayah tersebut kurang lahan
penghijauan.
Tindakan pihak swasta ini memberikan dampak negatif kepada banyak
masyarakat dari banyak sisi. Masalah koperasi tidak berhenti
sampai disitu saja, ada lagi tentang Koperasi yang kurang mandiri dalam
melakukan kegiatannya . Koperasi harus
dibina dan dilatih agar menjadi organisasi yang dapat memberikan manfaat bagi
orang banyak, dan memiliki manajemen dan pengawasan yang baik sehingga dapat
berkerja sama dengan badan usaha lainnnya, dapat kepercayaan dari bank-bank dan
dapat mengembangkan koperasi itu sendiri bahkan dapat bersaing dengan dunia
luar. Koperasi pun harus
tanggap terhadap perbedaan, oleh karena itu kecermatan membaca fenomena yang
terjadi di sekitar, merupakan kemutlakan agar koperasi tidak tertinggal ataupun
bahkan berhembus kepinggir oleh gerumuh perubahan dengan segala implikasi yang
ditimbulkannya.
Maka perlu
dilakukan pembaharuan paling tidak atas dua hal penting dalam koperasi, yakni
perubahan paradigma dalam pembangunan ekonomi di sektor koperasi, dan pemulihan
jati diri koperasi. Di mana keduanya saling mengisi dan saling menopang
sehingga rasa kebersamaan yang terwujud dalam jati diri koperasi tidak akan
luntur. Koperasi Indonesia
tentulah sangat erat dengan segala perubahan atau segala sesuatu hal yang
berhubungan dengan Indonesia. Karena itu seandainya saya menjadi menteri
koperasi, saya akan mengutamakan produk Indonesia sebagai produk yang akan
diperjual dibelikan. Karena Indonesia merupakan Negara yang memiliki hasil bumi
yang beraneka ragam. Hal ini tentunya jangan disia-siakan begitu saja. Hasil
bumi tersebut dapat kita olah menjadi suatu produk yang sangat amat menarik.
Contohnya saja di kota Depok. Kota yang kini saya tinggali. Di Depok-Jawa barat
sangat terkenal yang namanya buah belimbing. Dan buah belimbing tersebut dapat
diolah menjadi dodol, manisan, kripik, selai, kue basah dan sebagainya. Hal ini
bisa menjadi contoh bagi para masyarakat yang berada di daerah lain untuk lebih
memanfaatkan hasil buminya menjadi produk yang baik. Setelah menjadi produk
yang layak konsumsi, tentunya produk itu tidak selamanya terkenal hanya di
daerah bahan baku utama produk itu berasal saja kan? Tentu saja produk yang
dihasilkan dari para masyarakat yang aktif dan kreatif ingin sekali produk yang
dibuatnya terkenal di seluruh Indonesia.
Langkah
selanjutnya adalah menjalin kerjasama antar sesama koperasi. Dengan bekerja
sama secara local, nasional, regional dan internasional. Sehingga dengan
menjalin kerjasama ini diharapkan gerakan koperasi dapat melayani anggotanya
dengan efektif serta dapat pula memperkuat gerakan koperasi.
Dengan
kondisi koperasi yang seperti sekarang ini, selayaknya kita harus segera
merealisasikan rencana-rencana yang telah disusun secara berkala untuk membuat
koperasi lebih baik dari sebelumnya. Dengan menerapkan konsep-konsep baru yang lebih
sesuai dengan keadaan perekonomian seperti sekarang ini, serta memanfaatkan
tehnologi yang telah berkembang agar kinerja koperasi menjadi lebih baik lagi
dan segala bentuk tujuan rencana tersebut dapat segera terealisasikan.
Penghargaan
akan sebuah usaha pun di perlukan, guna memotivasi para anggota koperasi agar
tidak hanya semangat diawal pendirian koperasi namun tetap berlanjut sampai
terjadi regenerasi pengurus berikutnya dan berikutnya lagi. Dan tidak lupa pula
untuk melakukan sosialisasi mengenai koperasi keseluruh masyarakat dari tingkat
kumpulan masyarakat yang paling kecil, yaitu keluarga. Dan sosialisasi dapat
pula dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai media yang sekarang ini sudah
tak terbatas jumlahnya. Sosialisasi dapat pula dilakukan dengan menjadikan
koperasi sebagai pelajaran tambahan agar mereka-mereka yang masih muda usianya
pun telah mengenal apa itu koperasi.
Harapan
saya untuk koperasi adalah supaya koperasi menjadi suatu badan usaha yang tetap
menjalankan prinsip yang semestinya dan dapat bersaing dengan badan usaha lain
yang bermunculan saat ini. Menjadi koperasi yang memiliki manfaat lebih di
kalangan masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi khususnya. Dapat menjadi
koperasi yang go public, tidak hanya berjalan di tempat, mengalami
kemunduran atau bahkan hilang keberadaannya. Itu hal yang ingin saya
lakukan jika senadainya saya menjadi menteri koperasi. Karena dengan
begitu kreatifitas dan potensi masyarakat Indonesia akan lebih bermanfaat. Selain
itu hal ini juga dapat membuat pendapatan negara bisa
lebih tinggi dan dapat membuat masyarakat lebih produktif. Itulah beberapa hal
yang saya ingin lakukan jika seandainya saya menjadi menteri koperasi! Yang
tujuannya tentu saja untuk membuat masyarakat Indonesia makmur, sejahtera dan
berperan aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar